azhar harahap
azhar harahap
  • Dec 15, 2021
  • 4728

Soal Dana Sedekah Jumat Pemuda Pancasila Labuhanbatu, Andi : Anggota Ada Pengusaha, Parpol, DPRD, Pekerja, Aktivis, Pers 

Soal Dana Sedekah Jumat Pemuda Pancasila Labuhanbatu, Andi : Anggota Ada Pengusaha, Parpol, DPRD, Pekerja, Aktivis, Pers 
Ket.Foto: Ketua MPC Kabupaten Labuhanbatu, H.Andi Suhaimi Dalimunthe, ST, MT, Ketua MPW Provinsi Sumut, Kodrat Shah (Atas)

LABUHANBATU - Ketua MPC Pemuda Pancasila H. Andi Suhaimi Dalimunthe, ST, MT mengaku telah banyak mengubah wajar organisasinya ini sesuai arahan dan petunjuk Ketua MPW Pemuda Pancasila Sumatera Utara, Kodrat Shah.  

Di awal periode kepemimpinannya terpilih kembali dalam pelaksanaan Muscab XII Pemuda Pancasila Kabupaten Labuhanbatu yang dilaksanakan di Aula Asrama Haji Ujung Bandar Kecamatan Rantau Selatan Kabupaten Labuhanbatu Sumatera Utara pada Sabtu (29/6/2019) pekan lalu dengan keputusan dsn menetapkan H. Andi Suhaimi Dalimunthe, ST, MT sebagai Ketua MPC Pemuda Pancasila Kabupaten Labuhanbatu periode 2019 - 2023 dan juga menjadi ketua tim formatur Muscap ke XII Pemuda Pancasila Kabupaten Labuhanbatu.

Kini Andi memastikan Pemuda Pancasila Labuhanbatu sudah mandiri. "Anggota Pemuda Pancasila Labuhanbatu ada yang pengusaha besar. Ada yang Pengurus Parpol, anggota DPRD Labuhanbatu, pekerja buruh, pengurus aktivis, wartawan masak dia enggak bisa bantu sih kegiatan bakti sosial sedekah jumat. Kalau enggak bisa bantu duit, ya bantulah kasih nasi kotak, ya kan. Kasih apa, gitu kan, yang bisa menghidupkan orang banyak, " kata Andi kepada wartawan, Rabu (16/12/2021).

Sambung Andi,  kegiatan pembagian nasi kotak dilaksanakan bakti sosial sedekah Jum’at di koordinir langsung oleh Ketua PAC PP di Kecamatan Bilah Barat, Kecamatan Bilah Hilir, Kecamatan Bilah Hulu, Kecamatan Panai Hilir, Kecamatan Hulu, Kecamatan Panai Tengah, Kecamatan Pangkatan, Kecamatan Selatan dan Kecamatan Rantau Utara. Yang mana tujuan atau sasaran yang kita kejar dalam kegiatan bakti sosial Pemuda Pancasila Kabupaten Labuhanbatu ini adalah aspek atau sosialnya, tanpa memandang suku, agama, ras dan/atau golongan (SARA). Intinya berbagilah dengan sesama anggota masyarakat, khususnya yang terdampak akibat pandemi Covid-19.

Sementara itu, Ketua Majelis Pimpinan Nasional Pemuda Pancasila Japto Soelistyo Soerjosoemarno mengaku telah banyak mengubah wajah organisasinya ini. Di awal periode kepemimpinannya pada 1981-1985, pria 73 tahun ini mengakui banyak kader PP menebar proposal dan menakut-nakuti orang lain.

Kini Japto memastikan Pemuda Pancasila sudah mandiri. "Anggota Pemuda Pancasila ada yang pengusaha besar. Ada yang menteri, anggota DPR, masak dia enggak bisa bantu sih. Kalau enggak bisa bantu duit, ya bantulah kasih proyek, ya kan. Kasih apa, gitu kan, yang bisa menghidupkan orang banyak, " kata Japto kepada wartawan

Japto mengatakan saat musyawarah di Sumatera Utara pada 1986, ia meminta PP tidak lagi menyebar proposal. Ia meminta anggotanya untuk mandiri dalam segala hal. "Kita di pusat semua, dari kita oleh kita untuk kita. Sudah kayak koperasi dan saya tanamkan, " katanya. Ia meminta semua anggotanya harus saling gotong royong dan tolong menolong. 

Ia mengakui ada juga anggota ormas ini di daerah-daerah yang bekerja dengan menjaga tanah milik orang. Japto menuturkan anggota Pemuda Pancasila pasti akan mengecek terlebih dahulu kelengkapan surat tanah ini sebelum menjaga. "Kami menjaga bukan merebut tanah, " katanya.(MAH)

Penulis :
Bagikan :

Berita terkait

MENU